Monday, April 27, 2009

Predestinasi dan Penginjilan


“Bila Tuhan sudah menentukan siapa yang adalah anak-anakNya sejak sebelum dunia dijadikan, mengapa kita masih harus menginjili?”
Matius
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Charles H. Spurgeon adalah seorang yang teguh mengajarkan doktrin Alkitab tentang predestinasi. Namun semua orang tahu ia juga adalah penginjil terbesar abad ke-19.

Ketika ditanya seperti di atas Spurgeon menjawab, bahwa kalau saja Tuhan sudah menandai setiap orang yang dipilihNya dengan suatu tanda di punggungnya, maka ia akan mendatangi setiap orang dan mengecek setiap punggung orang satu persatu. Tetapi karena tanda itu tidak ada di punggung setiap orang, maka satu-satunya jalan yang diketahuinya adalah dengan memberitakan Injil kepada semua orang.

Memberitakan Injil adalah perintah dari Tuhan Yesus sendiri (Matius 28:19-20). Untuk alasan itu saja sudah cukup alasan buat kita untuk membagikan kabar sukacita ini.

1 Korintus
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Dengan pengertian yang benar tentang predestinasi, kita seharusnya jadi :
  1. Tidak lagi patah semangat ketika orang menolak menerima Tuhan Yesus (mayoritas pasti menolakNya, entah karena belum waktunya atau memang bukan umat pilihan).
  2. Tidak memaksa orang menerima Tuhan Yesus (untuk apa? Kalau memang mereka adalah yang dipilih Tuhan maka cepat atau lambat mereka pasti akan percaya).
Jadi tugas kita hanya menyampaikan Injil itu. Hasilnya bukan di tangan kita melainkan di tangan Tuhan, sebab hanya Tuhan sendiri yang tahu siapa yang sudah dipilihNya untuk menjadi milikNya untuk selama-lamanya.

Yang bisa kita lakukan adalah berdoa, “Tuhan, pimpinlah aku hari ini dalam RohMu yang Kudus. Hantar aku kepada mereka, kepada siapa aku harus menyampaikan kebenaran FirmanMu hari ini. Kuasai mulut bibir dan pikiranku, kuasai hatiku, supaya aku boleh memberi jawab yang benar kepada mereka yang bertanya tentang Engkau dan mencari makna hidup ini. Siapkanlah hati mereka yang mencari Engkau, kiranya mereka boleh bertemu dengan Engkau hari ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.”

Perhatikan dalam Matius 28:19-20 di atas bahwa Tuhan bukan mencari orang yang hanya mau mengaku percaya tetapi tidak mau mengikut Tuhan Yesus. Secara spesifik Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk mengajar FirmanNya kepada setiap orang Kristen.

Mengajar Alkitab kepada orang-orang percaya adalah juga pemberitaan Injil. Belum tentu semua orang yang duduk di gereja Anda adalah orang yang sudah lahir baru.

Jadi kita harus memberitakan kebenaran Firman Tuhan bukan hanya kepada orang-orang yang ‘jauh’ tetapi juga yang ‘dekat’. Tuhan telah menetapkan pekerjaan tertentu bagi setiap kita dalam melayani Dia (disebut lifework). Setiap orang Kristen pasti dipanggil untuk melayani. Tetapi tidak semua kita harus dipanggil menjadi pastor atau misionaris di negeri yang jauh.

Efesus
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Kepada siapa Tuhan mengutus Anda hari ini? Pekerjaan baik apa yang telah Tuhan persiapkan bagi Anda, pernahkah Anda bertanya pada Tuhan mengenai hal ini? Bila sudah dinyatakanNya, taatilah. Ia mau, supaya Anda dan saya hidup di dalamnya.

Wednesday, April 22, 2009

Predestinasi vs Kehendak Bebas


Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Konsep manusia jaman sekarang tentang kehendak bebas berasumsi bahwa setiap orang bebas memilih mau berbuat baik atau berbuat dosa. Tetapi konsep ini tidak sesuai dengan Alkitab, sebab setelah manusia jatuh ke dalam dosa (yaitu sesudah Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden) setiap orang yang dilahirkan dari Adam dan Hawa tidak lagi memiliki kehendak bebas. Sesungguhnya sejak saat itu, setiap orang telah dilahirkan dalam perhambaan terhadap dosa.

Roma
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Roma
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Galatia 5
5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Ibrani 2
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Alkitab selalu mengajarkan bahwa manusia tidak lagi mempunyai kehendak bebas setelah the Fall = kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa di Kejadian pasal 3.

Adam dan Hawa diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, sehingga sebelum the Fall masih memiliki kehendak bebas untuk memilih percaya kepada perkataan Allah atau mengikuti keinginannya sendiri. Tetapi sejak Adam dan Hawa memilih untuk berbuat dosa di Kejadian 3:6, maka dosa merusak diri sedemikian hingga mereka tidak lagi bisa memilih antara yang baik dan yang jahat. Kondisi ini diturunkan kepada anak cucu mereka, “... dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (Kejadian 6:5).

Demikianlah kita ini sudah mati rohani semuanya, seperti Firman Tuhan di Efesus 2:1 bahwa setiap kita, “sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa(kita).” Sehingga kita tidak lagi bisa ‘berbuat baik’.

Memang kita masih memiliki bekas-bekas dari kehendak bebas itu. Yaitu kita tentu masih bisa mengambil keputusan mau pake baju apa hari ini, mau minum latte atau mocha, mau membuang sampah pada tempatnya atau sembarangan saja. Tetapi kita tidak lagi memiliki the power atau kuasa untuk berbuat kebaikan yang bersih dari dosa. Kebaikan dan pengorbanan kita yang terbaik sekalipun, senantiasa dinodai dengan motivasi yang egois dan berdosa.

Tidak semua orang memilih untuk berbuat dosa yang parah seperti membunuh atau merampok. Tetapi bahkan perbuatan kita yang paling baik dan paling berbakti sekalipun adalah seperti kain kotor kalau dibandingkan standar kesucian Tuhan Allah.

Yesaya 64
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Itulah sebabnya kalau Tuhan tidak terlebih dahulu mengubah hati kita untuk memilih Dia, maka kita tidak akan pernah bisa memilih Dia dalam kehendak bebas kita sendiri.
Kalau kita dibiarkan memilih sendiri, maka tidak seorangpun akan memilih Tuhan. Sebab kita sudah mati dalam dosa-dosa kita dan tidak bisa lagi mengangkat tangan atau bahkan membuka mulut untuk menerima Tuhan Yesus.
Ketika kita mendengar tentang kasih Kristus, tentang lahirnya Ia ke bumi sebagai bayi, tentang hidupNya yang tanpa dosa selama 33 tahun di negeri Israel 2000 tahun yang lalu, tentang kematianNya di kayu salib dan kebangkitanNya dari antara orang mati, lalu hati kita tersentuh dan kita percaya kepadaNya. Ketika itu sesungguhnya Tuhan sendiri melalui Roh KudusNya sudah membangkitkan kita yang tadinya mati rohani, menjadi hidup kembali. Amazing grace, how sweet the sound... I once was lost but now am found. Was blind, but now I see. Bukan karena kita sendiri yang memilih Dia, tetapi Dia sendiri yang telah terlebih dahulu mengubah hati kita sehingga mau mengikut Dia.
Roma 5
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Tuhan Yesus sendiri menjamin bahwa setiap orang yang telah dipilihNya dari sejak sebelum dunia dijadikan pasti akan selamat sampai akhir. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini di mana Yesus menjawab pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang tidak mau percaya bahwa Ia adalah Juruslamat yang diutus Allah ke dalam dunia.

Yohanes
10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

Demikianlah kita kembali kepada kebenaran ini, yaitu bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (predestinasi). Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Dari mana kita tahu bahwa kita adalah domba-domba Kristus?
Mudah saja. Bila hati Anda telah diubahkan oleh Roh Kudus sehingga Anda dengan sadar memilih untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus, bukankah itu buktinya? Janganlah tergoda untuk bertanya-tanya lagi, melainkan bersyukurlah. Sebab ada jauh lebih banyak orang yang tidak akan pernah bisa ataupun mau mengerti apa yang Alkitab saksikan tentang Tuhan dan MesiasNya. Adalah suatu keajaiban bahwa Anda dan saya bisa percaya.
Efesus
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.