Friday, December 25, 2009

Siapakah Yesus? ~ Tuhan Allah Pencipta

Yohanes 1:1-2 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.


Hidup Tuhan Yesus bukanlah bermula dari kelahiranNya di palungan di Betlehem. Yesus Kristus sudah ada sejak sebelum segala sesuatu ada. Yesus Kristus adalah salah satu Pribadi di antara Allah TriTunggal kita.


Kolose 1:15-17
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Tuhan Yesus adalah Allah Pencipta. Di dalam Dia segala sesuatu diciptakan. Anda dan saya diciptakan di dalam Dia, oleh Dia dan untuk Dia.


Sudah pernahkah Anda bersyukur bahwa Sang Pencipta yang kekal rela turun ke dunia sebagai bayi di kandang hina?


Anak Allah yang bersama-sama dengan Allah dan adalah Allah, tidur di dalam palungan, merendahkan diri sampai mati di kayu salib.


I Yohanes 4:9
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

I Yohanes 4:10

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Monday, December 21, 2009

Siapakah Yesus?



Siapakah Yesus menurut dunia? Siapakah Yesus menurut Anda pribadi? Tetapi yang paling penting: apakah kata Alkitab tentang Dia?

Dalam rangka Natal, saya akan bahas sedikit demi sedikit lewat artikel blog ini Siapakah Yesus.


Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.


Firman Tuhan berkata bahwa Yesus Kristus dikandung dari Roh Kudus. Bukan dari kekuatan Maria sendiri yang mendadak mengandung. Bukan pula dari kekuatan laki-laki (Yusuf). Melainkan dari kekuatan Allah sendiri. Allah yang menciptakan alam semesta dari tidak ada menjadi ada, hanya Dia yang sanggup melaksanakan hal ini.



Pengakuan iman rasuli juga mengandung pengakuan percaya bahwa Yesus adalah, “Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria”.



Percaya kepada Tuhan berarti percaya pada fakta bahwa Yesus Kristus dikandung oleh perawan Maria. (Dalam bahasa inggris, "Believe in the virgin birth").



Fakta ini bukanlah mitos. Juga bukan terjadi dengan sendirinya. Melainkan ada di dalam rencana kekal Allah untuk menyelamatkan umat manusia (keturunan Adam) dari dosa.



Matius 1:22-23 “Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.”



Delapan ratus tahun sebelum kelahiran Yesus, Tuhan Allah sudah memberitahu manusia melalui nabi Yesaya, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7:14).

Tuesday, June 23, 2009

Filipi 4:8


Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Bila Anda sering merasa kok kayaknya dunia ini penuh kejahatan.
Bila sering kekhawatiran menyerang Anda kalau-kalau sesuatu yang buruk bakal menimpa diri atau keluarga.
Maka Anda, seperti saya, butuh menghafalkan ayat di atas ini.
Begitu pikiran buruk menyerang, entah itu tentang ketakutan pribadi, penyesalan, keinginan balas dendam atau kemarahan terpendam, segera ingat kembali ayat ini.
Apakah yang ada di pikiran kita saat itu masuk dalam ketujuh kategori di atas (benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, disebut kebajikan dan patut dipuji)???
Dengan mengucapkan ayat tersebut, baik bersuara atau cuma dalam hati, kita jadi dimampukan melupakan pikiran buruk yang menyerang tersebut.
Bukankah Efesus 6:10-18 menasihatkan kita untuk melawan tipu muslihat Iblis antara lain dengan pedang Roh, yaitu Firman Tuhan ini? Jangan lupa juga berdoa minta Tuhan Yesus usir segala pikiran buruk.
Tuhan tidak meminta kita memikul beban seluruh dunia. Seringkali Iblis menipu dengan membuat kita mikirin berbagai penderitaan dan kejahatan yang terjadi di dunia. Hal ini sepertinya baik, tetapi sebenarnya mencuri damai sejahtera dari hati dan membuat kita meragukan kasih setia dan kemahakuasaan Allah.
Kalau kita memang bukan yang diutus Tuhan untuk membantu orang-orang yang menderita tersebut (misalnya korban bencana alam dan korban perang di bagian dunia lain, dsb) janganlah kita membiarkan semua itu menguasai hati dan pikiran kita sedemikian rupa hingga lupa pada tugas pelayanan yang ada di depan mata.
Melainkan seperti kata Paulus di dua ayat sebelumnya, justru berdoalah!
Filipi 4
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Kekhawatiran dan pikiran buruk hanya akan membuat Anda makin terpuruk secara rohani dan jasmani, bukan membantu orang lain.
Demikian pula membaca buku yang menggali pikiran atau motivasi para kriminil, atau menonton film-film tentang apa yang ada di balik pikiran orang jahat, dsb, hanya akan mencuri damai sejahtera dari hati Anda. Kita tidak perlu memenuhi pikiran kita dengan semua kejahatan itu, kecuali Anda memang pekerjaannya sebagai polisi detektif atau CSI. Orang-orang Kristen yang terpanggil untuk pekerjaan tersebut tentu diperlengkapi Tuhan secara khusus. Tetapi mereka bukanlah saya. Dan kemungkinan besar juga bukan Anda.
Justru dengan merenungkan Firman Tuhan, mempelajari dan merenungkannya sehari-hari, kita dapat hikmat untuk berdoa dan makin menyatu dengan hati Tuhan untuk tugas pelayanan yang hendak Ia percayakan kepada kita hari demi hari.
Yuk, mari kita mulai menghafal ayat lebih tekun lagi.
Tuhan Yesus berkati.

Sunday, May 24, 2009

Hidup Sesudah Mati 4


Hidup orang percaya tidak lagi perlu berpusat pada kefanaan dunia ini, yaitu kekayaan dan kenikmatan hidup (harta benda, kesehatan tubuh, dan lain-lain). Kita tidak perlu lagi setengah mati mengejarnya. Banyak orang Kristen yang hidupnya sia-sia, merana dan putus asa karena mengejar kesuksesan dan kesembuhan lebih daripada segalanya.

Ketahuilah bahwa kesembuhan dalam Alkitab selalu menunjuk kepada kesembuhan jiwa dari dosa. Hanya kebebasan dari kuasa dosalah yang bernilai kekal. Bukan kesembuhan yang cuma sementara saja di dunia ini.

Yesaya 53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

Setelah membahas hal-hal mengenai kematian dalam beberapa blogpost sebelumnya, kita tahu bahwa orang percaya tidak perlu takut mati karena Tuhan tidak membiarkan kita tidak tahu apa yang akan terjadi, melainkan telah menyatakannya dalam Alkitab.

Bukan berarti lantas kita hidup sembarangan saja di dunia ini. Justru kalau kita mengerti apa dan Siapa yang menanti kita di seberang sana, seharusnya kita termotivasi untuk hidup lebih sungguh bagi kemuliaan Tuhan kita.

"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, ... karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (Filipi 2:12-13).

Marilah kita mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar di dunia ini. Bukan seperti orang yang tidak yakin dirinya akan selamat atau tidak, melainkan seperti orang yang sudah menerima keselamatan itu dan dengan sukacita mengerjakannya dengan penuh rasa syukur.

Praise the Lord.

Monday, May 18, 2009

Hidup Sesudah Mati 3

*Apakah yang akan terjadi di akhir jaman?

Matius
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

Alkitab berbicara tentang hari Penghakiman (disebut juga Hari Tuhan, Hari Terakhir, dan sebagainya) jauh lebih banyak daripada tentang kedatangan Yesus pertama kali.
Kalau kedatangan Yesus pertama kali saja telah dipenuhi secara detil dalam setiap nubuatannya (lahir di Betlehem, hidup di Nazaret, mati disalib), apalagi nubuatan tentang kedatanganNya kedua kali di akhir jaman. Kita bisa yakin bahwa event ini pasti akan terjadi.

Sungguh kedatangan Kristus kembali adalah agenda berikut dalam kalender Tuhan Allah bagi alam semesta ciptaanNya ini.

Roma
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Hari kedatangan Yesus kedua kali adalah juga hari di mana setiap orang percaya, yang sudah mati maupun yang masih hidup, akan dibangkitkan masing-masing ke dalam tubuh yang baru, yaitu tubuh yang dimuliakan, untuk tinggal di surga bersama Kristus selamanya.

1 Yohanes
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

Wahyu
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

1 Tesalonika
4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
4:18 Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Inilah the next event dalam agenda Allah bagi dunia ini. Adalah sangat penting Anda dan saya mempelajari baik-baik apa kata Firman Tuhan tentang hari Terakhir ini. Pastikan kita siap menghadapinya.

Saturday, May 16, 2009

Hidup Sesudah Mati 2

*Apakah anak Tuhan, yaitu pengikut Tuhan Yesus, yang sudah ditebusNya dengan kematianNya di kayu salib, masih harus membayar beberapa dosa tersisa sebelum boleh masuk surga?

Setiap orang percaya sudah dibayar dosanya oleh Tuhan Yesus sendiri. Mengapa harus Tuhan Yesus yang membayarnya? Karena tidak seorangpun bisa membayar dosanya sendiri dan selamat. Setiap orang sudah divonis mati selama-lamanya karena dosanya masing-masing. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 6:23.

Itulah sebabnya setiap orang pasti akan mati, tidak ada orang yang tidak mati. Setiap ada orang mati, kita diingatkan lagi pada nasib yang sama yang menanti setiap orang di ujung hidup ini. Entah besok atau masih puluhan tahun lagi. Tapi yang jelas setiap orang pasti mati.

“Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,” Ibrani 9:27.

Tanpa Tuhan Yesus kita harus bayar dosa kita sendiri. Dan itu tidak mampu kita lakukan. Kita sudah mati dalam dosa-dosa kita.

Tuhan Yesus saja yang bisa membayarnya, karena ketika Ia lahir ke dunia ini, Ia tidak berdosa. Sampai matiNya di kayu salib Ia hidup sempurna, tidak pernah berdosa. Domba yang dipersembahkan untuk korban penghapus dosa itu haruslah tidak bercela (Keluaran 12:5). Tuhan Yesus tidak pernah berdosa dalam hidupNya sebagai manusia di dunia ini (baca Yohanes 8:46; 18:38b; 19:4). Itulah sebabnya Ia layak menjadi korban penghapus dosa kita.

Ibrani
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Jadi, orang percaya disembunyikan di belakang salib Kristus, karena sudah ditebusNya. Kita boleh memanggil Allah, Bapa, karena kita ini ada “di dalam Kristus”. Tuhan telah mengangkat kita masing-masing menjadi anak-anakNya, menjadi saudara-saudara di dalam Tuhan Yesus.
Bila kita mati, tidak lagi kita harus dihakimi karena dosa-dosa kita. Karena semua sudah dibayar oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Tetapi yang harus kita hadapi adalah penghakiman di mana kita akan menerima upah sesuai apa yang telah kita perbuat di dunia ini bagi kemuliaan nama Tuhan. Apakah kita akan mendengar, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia,” (Matius 25:21)?

Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
1 Korintus
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Sekali lagi, kita masuk surga bukan secuilpun karena perbuatan kita sendiri, karena jumlah uang persembahan yang kita beri, atau karena banyaknya tabungan perbuatan baik kita di dunia. Melainkan karena kematian Tuhan Yesus di kayu salib.

Ada upah yang menanti setiap orang yang membangun emas permata di atas keselamatannya. Tetapi kita membangun itu bukan demi keselamatan itu sendiri. “Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” (1 Korintus 3:11).

Jadi orang percaya yang mati tidak harus melalui api penyucian lagi melainkan langsung berpulang kepada Tuhan Yesus. Demikian pula sebaliknya, orang yang tidak percaya di dunia ini tidak lagi punya kesempatan untuk diselamatkan sesudah mati dengan melewati api penyucian. This life is all you get.

Hidup ini hanya satu kali. Keputusan-keputusan kita di dalam dunia ini, terutama yang berkenaan dengan pernyataan Allah tentang Tuhan Yesus, AnakNya yang tunggal itu, memiliki efek kekal. Mari berhati-hati mempertimbangkannya.

2 Korintus
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Friday, May 15, 2009

Hidup Sesudah Mati 1


, originally uploaded by J Duckworth.

Kalau anak Tuhan mati, apakah yang akan terjadi dengan dia? Kalau pengikut Tuhan Yesus menutup mata meninggalkan dunia ini, di manakah ia akan membuka matanya?

Apakah anak Tuhan, yaitu pengikut Tuhan Yesus, yang sudah ditebusNya dengan kematianNya di kayu salib, masih harus membayar segala dosanya sebelum boleh masuk surga?

Alkitab berbicara jelas sekali tentang hidup sesudah mati. Di Perjanjian Lama ada, di Perjanjian Baru lebih detil lagi. Alkitab jelas berbicara tentang pengharapan orang percaya.

Istilah pengharapan di dalam Alkitab bukanlah harap-harap cemas, melainkan adalah sesuatu fakta yang tinggal tunggu waktunya. “Pengharapan” dalam Alkitab adalah sesuatu yang pasti. Karena penjaminnya adalah Tuhan sendiri.

Dalam beberapa blogpost, mulai hari ini, mari lihat beberapa perikop Alkitab yang berbicara tentang kematian:

*Kalau anak Tuhan mati, apakah yang akan terjadi dengannya? Kalau pengikut Tuhan Yesus menutup mata meninggalkan dunia ini, di manakah ia akan membuka matanya?

1 Tesalonika
4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Lihat ayat 14 di atas, kalau orang percaya mati, siapakah yang akan dilihatnya pertama kali ketika ia membuka matanya di surga? Tuhan Yesus sendiri.

Kepada penjahat yang disalibkan di sebelahnya, Tuhan Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43).

Ketika orang yang percaya dan mengasihi Tuhan Yesus menghembuskan napas terakhir, ketika jantungnya berhenti berdenyut dan meninggal, sesungguhnya ada sukacita besar bagi orang tersebut. Sebab hari itu juga ia ada bersama-sama Tuhan Yesus di dalam surga.

Tidak heran orang Kristen menyanyikan lagu-lagu pujian dan bersukacita dalam kebaktian orang matinya.

Mazmur 116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Bolehkah kita menangis? Tentu saja. Kita tentu rindu, kita sedih karena ditinggalkan. Tetapi kita tidak perlu menangis meraung-raung penuh penyesalan seperti orang yang tidak berpengharapan. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” (1 Tes 4:14).

Terpujilah Kristus, Juruslamat dan Tuhan kita.

Ayub 19:25-27
Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah,
yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.

Monday, April 27, 2009

Predestinasi dan Penginjilan


“Bila Tuhan sudah menentukan siapa yang adalah anak-anakNya sejak sebelum dunia dijadikan, mengapa kita masih harus menginjili?”
Matius
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Charles H. Spurgeon adalah seorang yang teguh mengajarkan doktrin Alkitab tentang predestinasi. Namun semua orang tahu ia juga adalah penginjil terbesar abad ke-19.

Ketika ditanya seperti di atas Spurgeon menjawab, bahwa kalau saja Tuhan sudah menandai setiap orang yang dipilihNya dengan suatu tanda di punggungnya, maka ia akan mendatangi setiap orang dan mengecek setiap punggung orang satu persatu. Tetapi karena tanda itu tidak ada di punggung setiap orang, maka satu-satunya jalan yang diketahuinya adalah dengan memberitakan Injil kepada semua orang.

Memberitakan Injil adalah perintah dari Tuhan Yesus sendiri (Matius 28:19-20). Untuk alasan itu saja sudah cukup alasan buat kita untuk membagikan kabar sukacita ini.

1 Korintus
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.

Dengan pengertian yang benar tentang predestinasi, kita seharusnya jadi :
  1. Tidak lagi patah semangat ketika orang menolak menerima Tuhan Yesus (mayoritas pasti menolakNya, entah karena belum waktunya atau memang bukan umat pilihan).
  2. Tidak memaksa orang menerima Tuhan Yesus (untuk apa? Kalau memang mereka adalah yang dipilih Tuhan maka cepat atau lambat mereka pasti akan percaya).
Jadi tugas kita hanya menyampaikan Injil itu. Hasilnya bukan di tangan kita melainkan di tangan Tuhan, sebab hanya Tuhan sendiri yang tahu siapa yang sudah dipilihNya untuk menjadi milikNya untuk selama-lamanya.

Yang bisa kita lakukan adalah berdoa, “Tuhan, pimpinlah aku hari ini dalam RohMu yang Kudus. Hantar aku kepada mereka, kepada siapa aku harus menyampaikan kebenaran FirmanMu hari ini. Kuasai mulut bibir dan pikiranku, kuasai hatiku, supaya aku boleh memberi jawab yang benar kepada mereka yang bertanya tentang Engkau dan mencari makna hidup ini. Siapkanlah hati mereka yang mencari Engkau, kiranya mereka boleh bertemu dengan Engkau hari ini. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.”

Perhatikan dalam Matius 28:19-20 di atas bahwa Tuhan bukan mencari orang yang hanya mau mengaku percaya tetapi tidak mau mengikut Tuhan Yesus. Secara spesifik Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk mengajar FirmanNya kepada setiap orang Kristen.

Mengajar Alkitab kepada orang-orang percaya adalah juga pemberitaan Injil. Belum tentu semua orang yang duduk di gereja Anda adalah orang yang sudah lahir baru.

Jadi kita harus memberitakan kebenaran Firman Tuhan bukan hanya kepada orang-orang yang ‘jauh’ tetapi juga yang ‘dekat’. Tuhan telah menetapkan pekerjaan tertentu bagi setiap kita dalam melayani Dia (disebut lifework). Setiap orang Kristen pasti dipanggil untuk melayani. Tetapi tidak semua kita harus dipanggil menjadi pastor atau misionaris di negeri yang jauh.

Efesus
2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Kepada siapa Tuhan mengutus Anda hari ini? Pekerjaan baik apa yang telah Tuhan persiapkan bagi Anda, pernahkah Anda bertanya pada Tuhan mengenai hal ini? Bila sudah dinyatakanNya, taatilah. Ia mau, supaya Anda dan saya hidup di dalamnya.

Wednesday, April 22, 2009

Predestinasi vs Kehendak Bebas


Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Konsep manusia jaman sekarang tentang kehendak bebas berasumsi bahwa setiap orang bebas memilih mau berbuat baik atau berbuat dosa. Tetapi konsep ini tidak sesuai dengan Alkitab, sebab setelah manusia jatuh ke dalam dosa (yaitu sesudah Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden) setiap orang yang dilahirkan dari Adam dan Hawa tidak lagi memiliki kehendak bebas. Sesungguhnya sejak saat itu, setiap orang telah dilahirkan dalam perhambaan terhadap dosa.

Roma
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Roma
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Galatia 5
5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

Ibrani 2
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Alkitab selalu mengajarkan bahwa manusia tidak lagi mempunyai kehendak bebas setelah the Fall = kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa di Kejadian pasal 3.

Adam dan Hawa diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, sehingga sebelum the Fall masih memiliki kehendak bebas untuk memilih percaya kepada perkataan Allah atau mengikuti keinginannya sendiri. Tetapi sejak Adam dan Hawa memilih untuk berbuat dosa di Kejadian 3:6, maka dosa merusak diri sedemikian hingga mereka tidak lagi bisa memilih antara yang baik dan yang jahat. Kondisi ini diturunkan kepada anak cucu mereka, “... dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (Kejadian 6:5).

Demikianlah kita ini sudah mati rohani semuanya, seperti Firman Tuhan di Efesus 2:1 bahwa setiap kita, “sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa(kita).” Sehingga kita tidak lagi bisa ‘berbuat baik’.

Memang kita masih memiliki bekas-bekas dari kehendak bebas itu. Yaitu kita tentu masih bisa mengambil keputusan mau pake baju apa hari ini, mau minum latte atau mocha, mau membuang sampah pada tempatnya atau sembarangan saja. Tetapi kita tidak lagi memiliki the power atau kuasa untuk berbuat kebaikan yang bersih dari dosa. Kebaikan dan pengorbanan kita yang terbaik sekalipun, senantiasa dinodai dengan motivasi yang egois dan berdosa.

Tidak semua orang memilih untuk berbuat dosa yang parah seperti membunuh atau merampok. Tetapi bahkan perbuatan kita yang paling baik dan paling berbakti sekalipun adalah seperti kain kotor kalau dibandingkan standar kesucian Tuhan Allah.

Yesaya 64
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Itulah sebabnya kalau Tuhan tidak terlebih dahulu mengubah hati kita untuk memilih Dia, maka kita tidak akan pernah bisa memilih Dia dalam kehendak bebas kita sendiri.
Kalau kita dibiarkan memilih sendiri, maka tidak seorangpun akan memilih Tuhan. Sebab kita sudah mati dalam dosa-dosa kita dan tidak bisa lagi mengangkat tangan atau bahkan membuka mulut untuk menerima Tuhan Yesus.
Ketika kita mendengar tentang kasih Kristus, tentang lahirnya Ia ke bumi sebagai bayi, tentang hidupNya yang tanpa dosa selama 33 tahun di negeri Israel 2000 tahun yang lalu, tentang kematianNya di kayu salib dan kebangkitanNya dari antara orang mati, lalu hati kita tersentuh dan kita percaya kepadaNya. Ketika itu sesungguhnya Tuhan sendiri melalui Roh KudusNya sudah membangkitkan kita yang tadinya mati rohani, menjadi hidup kembali. Amazing grace, how sweet the sound... I once was lost but now am found. Was blind, but now I see. Bukan karena kita sendiri yang memilih Dia, tetapi Dia sendiri yang telah terlebih dahulu mengubah hati kita sehingga mau mengikut Dia.
Roma 5
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Tuhan Yesus sendiri menjamin bahwa setiap orang yang telah dipilihNya dari sejak sebelum dunia dijadikan pasti akan selamat sampai akhir. Perhatikan ayat-ayat di bawah ini di mana Yesus menjawab pemimpin-pemimpin agama Yahudi yang tidak mau percaya bahwa Ia adalah Juruslamat yang diutus Allah ke dalam dunia.

Yohanes
10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."
10:25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku,
10:26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
10:30 Aku dan Bapa adalah satu."

Demikianlah kita kembali kepada kebenaran ini, yaitu bahwa Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan (predestinasi). Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Dari mana kita tahu bahwa kita adalah domba-domba Kristus?
Mudah saja. Bila hati Anda telah diubahkan oleh Roh Kudus sehingga Anda dengan sadar memilih untuk menyerahkan hidup kepada Tuhan Yesus, bukankah itu buktinya? Janganlah tergoda untuk bertanya-tanya lagi, melainkan bersyukurlah. Sebab ada jauh lebih banyak orang yang tidak akan pernah bisa ataupun mau mengerti apa yang Alkitab saksikan tentang Tuhan dan MesiasNya. Adalah suatu keajaiban bahwa Anda dan saya bisa percaya.
Efesus
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.

Friday, March 27, 2009

Lyrics to the song: Sacrifice

Sacrifice by Bob Fitts

Oh, this must be the hardest hill I've ever climb
For I must sacrifice you promised son of mine
And so I go to worship with you by my side
And trust the sacrifice He will provide

Ref.
And though I cherish you, I must now offer you
To Him who is the giver of all good things
And though I cherish you, I will now offer you
For surely He could raise you up again

Here on the altar Father i lay all my dream
And offer back to you this child You've given me
Oh son, you must believe He's called us to obey
And by His love, He'll make a better way
Ref.

"Oh Abraham, Oh Abraham,
Now that I know you fear my name, withhold your hand,
Oh Abraham, oh faithful man,
Your only son, he’s not the one, behold the ram,
Behold the lamb ..."

It must've been the hardest thing He'd ever done
When God the father sacrificed His only Son
The One that He most cherished gave His life away
And by His love, He made a better way.

And so I cherish You, and so I honour You
For truly You're the giver of all good thing
And so I cherish You, and so I honour You
Your sacrifice is now the King of kings

Jehovah-Jireh, He has provided,
The sacrifice of love no man could ever made
And what He requires of you and me, even the hardest things
Your blood, oh, Christ , Your sacrifice gives me strength to obey.

Thursday, March 26, 2009

Roma 8:29-30


(materi Temu Darat 14Mar2009)

Seperti apakah sesungguhnya kondisi manusia berdosa itu?

Manusia berdosa sering digambarkan sebagai orang sakit. Seperti seorang yang sakit parah di rumah sakit, dengan botol obat di meja di samping ranjangnya. Kalau ia mau sembuh, harus mengangkat tangannya mengambil obat itu. Atau harus membuka mulutnya menelan obat itu.

Tetapi Alkitab mengatakan bahwa kondisi orang berdosa adalah seperti orang mati. Firman Tuhan di Efesus 2:1 mengatakan bahwa setiap manusia telah mati di dalam dosa-dosanya sejak dilahirkan. Boro-boro mengangkat tangannya untuk mengambil obat, membuka mulut atau menelan saja tidak bisa. Pendeknya, mati. Tidak bisa bergerak, tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Hanya kuasa dari atas, yaitu kuasa Roh Kudus yang menghidupkan manusia itu dari dalam, yaitu kuasa Tuhan yang juga telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati, kuasa itulah yang juga telah membangkitkan Anda dan saya untuk hidup kembali.

Manusia tidak punya andil secuilpun dalam menerima keselamatan. Manusia tidak memiliki jasa apapun dalam menerima hidup baru.
Yesaya 64:6 "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor."

Lebih lagi, seluruh keselamatan kita itu hanyalah dari Tuhan saja. Tuhan sendirilah yang mengerjakan setiap langkah yang menjamin keselamatan kita, di dalam kuasanya dan di dalam kekayaan kasih karuniaNya. Itulah sebabnya keselamatan kita itu tidak bisa hilang. Karena Tuhanlah yang mengerjakan semuanya, bukan kita.

Yohanes 6
6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.


Roma 8:29-30 disebut oleh para ahli teologi: The golden chain of salvation = Rantai emas keselamatan kita. Keselamatan kita itu sangat terjamin dan kuat karena didasarkan pada apa yang sudah Tuhan Allah perbuat bagi kita (Foreknew; Predestined; Called; Justified) dan yang masih akan diselesaikanNya bagi kita (Glorified).
Roma
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Sebelum masuk ke dua ayat yang amat penting ini, mari kita lihat ayat yang lebih populer di atasnya:
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Perhatikan kata segala sesuatu. Ini berarti segala sesuatu. Perkara yang bagus, perkara yang buruk, bahkan bencana dan tragedi. Segala sesuatu.
Perhatikan juga bahwa janji Roma 8:28 ini bukan untuk semua orang. Melainkan hanya untuk mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Siapa itu orang-orang yang terpanggil, sesuai dengan rencana Allah?
Paulus membahas orang-orang khusus ini di ayat bahasan kita, ayat 29 dan 30.

Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya,
Kata dipilihNya dari semula di sini dalam bahasa Inggris adalah foreknew = sudah mengenal dari semula. Tuhan sudah mengenal orang-orang yang akan menjadi milik Yesus sejak sebelum dunia ini diciptakan.

Kata mengenal memiliki arti hubungan yang amat intim. Dalam alkitab King James Version di kitab Kejadian, ketika Adam dikatakan tidur dengan istrinya dan istrinya kemudian melahirkan anak, dikatakan dalam Genesis 4:1 “And Adam knew Eve his wife; and she conceived, and bare Cain.” Terjemahan Indonesia: “4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain;”

Tuhan Yesus dalam Yohanes 10 mengatakan, “I know my sheep and my sheep knows me.” ”Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yoh 10:14).

Ketika Tuhan mengenal kita, bukan Cuma kenal nama, atau pernah papasan, atau liat dari jauh, atau kenal lewat facebook. Ketika Tuhan mengenal kita, Dia kenal kita luar dalam. Dia kenal kita sudah sejak sebelum alam semesta ini dijadikan.
Itulah rantai pertama dari keselamatan kita. FOREKNEW.

Rantai yang kedua:
Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

DitentukanNya = (NIV) predestined.

Mayoritas orang Kristen takut pada doktrin predestinasi. Tak terhitung orang teologia dan pastor yang mengingkari adanya doktrin predestinasi ini. Tetapi di sini Anda melihat secara hitam putih di Alkitab kita, bahwa rasul Paulus bukan hanya percaya pada doktrin predestinasi tetapi juga mengajarkan doktrin predestinasi. Dasar doktrin kita bukanlah logika atau opini populer manusia, melainkan dasar dari semua konsep hidup kita haruslah dari Alkitab. Firman Allah.
Predestinasi adalah kenyataan dalam Alkitab, bukan angan-angan atau teori manusia belaka. Predestinasi adalah rantai kedua dari the golden chain yang menjamin keselamatan kita.

Predestinasi terdiri dari dua kata. Pre= sebelum; Destinasi= destiny atau tujuan akhir kita.Tuhan sudah menentukan tujuan akhir kita dari sebelumnya, yaitu sebelum dunia ini dijadikan.

Apa sih destiny atau tujuan akhir kita itu? Mari lihat di Alkitab Anda: “untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya.” Wow. Anda dan saya suatu hari nanti akan diubahkan dalam sekejap mata menjadi serupa dengan Kristus. Sebab kita yang sudah di dalam Kristus, kita ini sudah diangkatNya menjadi anak-anak Allah, jadi saudara-saudara Kristus.

Ini bukan berarti ranking Anda sama dengan Kristus, Tuhan tidak mengubah kita jadi tuhan-tuhan kecil. Tuhan Yesus adalah Raja seluruh alam semesta, di mana segala bangsa, segala kuasa, malaikat dan setan, semuanya tunduk kepada Dia. Tuhan Yesus adalah pencipta alam semesta seperti kita lihat di Kej 1:1. Tetapi dalam kasih karunia Tuhan, kita ini boleh menjadi saudaraNya. Yesus boleh menjadi kakak sulung kita untuk selama-lamanya. Betapa luar biasa berkat ini. Kita satu keluarga dengan Tuhan Yesus. Makanya kita sekarang ini juga satu keluarga satu sama lain. Hubungan kita bukan lewat darah daging, melainkan lewat darah Kristus yang nilainya kekal.
Jadi rantai kedua yang menjamin keselamatan kita adalah PREDESTINED.

Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya.
Dipanggil = called. Ada dua jenis panggilan yang disebut Alkitab. Yang pertama, Tuhan memanggil semua orang untuk percaya. Ini disebut panggilan universal. Yang kedua, panggilan spesial. Tuhan memanggil secara khusus orang-orang yang dipanggilnya keluar dari kegelapan ke dalam terang yang hidup. Yaitu orang-orang yang sudah dipilihNya dari semula untuk keselamatan.

Kalau Tuhan memanggil, panggilanNya itu bukan kayak kita yang manggil. Kalau kita manggil, belum tentu orangnya mau datang. Tapi kalau Tuhan memanggil, ada kuasa dibaliknya. Apa yang tidak ada, bisa menjadi ada. Orang mati bisa hidup kembali. Begitu besarnya kuasa panggilan Tuhan sehingga panggilan itu tidak pernah kembali kepadaNya dengan sia-sia, melainkan pasti terjadi sesuai panggilanNya itu. Misalnya : ketika Tuhan menciptakan terang Ia memanggil, “Jadilah Terang” maka terang itu jadi. Terus kita ingat ketika Lazarus sudah tiga hari di dalam kubur, Tuhan Yesus panggil, “Lazarus, keluar!” dan orang mati itu bangun dan keluar masih terbungkus dalam kain kafannya.

Jadi rantai ketiga ini memiliki unsur kuasa Tuhan, yang memanggil kita bangkit dari kubur dosa kita itu. Panggilan inilah yang membangkitkan kita.
Kita diselamatkan bukan karena mengangkat tangan menerima Tuhan Yesus, bukan karena kita mengucapkan doa pertobatan. Kita baru bisa menerima Tuhan Yesus, bisa angkat tangan, bisa berdoa terima Tuhan Yesus, hanya dan hanya setelah Tuhan membangkitkan kita dari dalam. Yaitu dengan menaruh Roh KudusNya di dalam kita, membangunkan kita kepada suara panggilan Tuhan Yesus. (Yohanes 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.”).
Inilah rantai yang ketiga = CALLED.

Kemudian ayat 30: “Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya.”
Dibenarkan = justified.
Kata ini merupakan istilah hukum atau istilah pengadilan. Yaitu ketika seseorang terbukti benar atau dianggap sudah membayar penuh semua hutangnya.

Kita dibenarkan hanyalah di dalam Kristus Yesus. Ada orang-orang yang mengira dirinya selamat adalah karena pada dasarnya dirinya itu baik. Dulu waktu kecil saya mengira begitu. Karena dari kecil sudah senang sama Tuhan Yesus, sudah senang berdoa, dan merasa saya kan hatinya baik, jadi layak dong, kalau Tuhan selamatkan saya. Konsep saya itu salah sama sekali.

Kita dibenarkan seluruhnya hanyalah tindakan dan inisiatif Tuhan saja. Allah Bapa membenarkan kita hanya karena apa yang telah Kristus perbuat bagi kita dalam seluruh hidupNya yang kudus dan kematianNya di kayu salib.

Seolah kita ini berdiri di belakang Tuhan Yesus, terlindung dari amarah Tuhan Allah atas dosa-dosa kita. Kebenaran Tuhan Yesus ditaruh di depan kita, sehingga kita bisa memanggil Allah, BAPA. Di perjanjian lama tutup pendamaian yang di atas tabut suci itu diperciki darah anak domba. Di dalam tabut itu ditaruh dua loh batu dari 10 Perintah Allah. Ini menggambarkan Tuhan melihat dari surga ke dalam tabut itu lewat tutup pendamaian yang sudah diperciki darah. Tetapi sesungguhnya bukan darah anak domba dalam upacara setahun sekali itu yang menyucikan, melainkan darah Anak Domba Allah yaitu Kristus. Upacara tersebut dan tutup pendamaian itu menunjuk kepada kematian Kristus di kayu salib.

Mungkin Anda tidak lagi beranggapan Tuhan pilih Anda karena kebaikan Anda. Tapi gimana, masihkah Anda merasa rendah diri berlebihan? Biasanya karena merasa sering gagal, terus merasa tidak layak, lantas memutuskan undur saja dari pelayanan atau bible study? Ini wajar, kadang kita merasa betul-betul tidak pantas deh jadi anaknya Tuhan. Kurang baik, kurang sempurna, kurang komitmen, dll. Tahukah Anda, ini sebenarnya tipu muslihat Iblis. Rasa rendah diri atau kurang pantas ini sudah sering banget dipake Iblis untuk mencegah anak Tuhan supaya tidak bertumbuh, dengan memisahkan mereka dari bible study, dari persekutuan, dari pelayanan dan gereja.

Coba lihat apa yang Tuhan sudah kerjakan buat kita: Tuhan sudah memilih kita, menentukan kita, memanggil kita dan MEMBENARKAN kita. Tuhan tidak main-main. Dia sudah ALL OUT buat kita. Jadi kenapa pikiran dan perasaan rendah diri itu Anda biarkan terus menggocoh? Jangan dengarkan. Lawan dengan pedang roh yaitu Firman Tuhan. Hafalkan. Pelajari. Give time to it. Paulus bilang kita musti disiplin kayak tentara, sebab kita ini sedang dalam peperangan rohani. Bukan melawan darah dan daging, melainkan melawan ideologi-ideologi dan opini dunia yang programnya dilancarkan Iblis di seluruh dunia sepanjang waktu lewat berbagai media seperti film, buku, majalah, tv, internet, dll.

Bila Anda adalah seorang percaya, Tuhan sudah membenarkan Anda. Ini fakta. Mulailah hidup dengan penuh syukur sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi sekarang hidup kembali.
Jadi rantai yang keempat adalah = JUSTIFIED.

Yang terakhir: Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Dimuliakan = glorified
. Kata ini bukan berarti dimuliakan dalam arti kita disembah-sembah. Glorified di sini maksudnya adalah kondisi kita nanti pada saat Yesus datang kembali. Ketika Yesus datang kembali, kita akan dibangkitkan ke dalam tubuh yang baru. Kita akan mendapat tubuh manusia baru seperti yang Tuhan Yesus sekarang ini punya di surga: yaitu tubuh yang kekal serta kudus sempurna.
Glorification ini adalah destiny atau tujuan akhir yang sudah disiapkan Tuhan dengan penuh cinta buat Anda dan saya, yaitu orang-orang yang percaya dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus.

Alkitab banyak berbicara tentang kemuliaan ini.
1 Yoh 3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
Kemuliaan ini adalah pengharapan kita. Alkitab kalau bicara tentang pengharapan itu bukan cuma cita-cita atau angan-angan yang belum tentu terjadi. Sebaliknya, kalau alkitab bicara pengharapan, maksudnya adalah kepastian. Sebab yang menjaminnya adalah Tuhan sendiri.

Kol 3:2-4
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Mengenai detilnya, bacalah secara lengkap di 1 Kor 15:35-50.

Paulus menulis di 1 Korintus
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Inilah destiny kita. Inilah masa depan Anda dan saya, orang percaya. Kemuliaan. Glorification bersama Tuhan kita Yesus Kristus selama-lamanya.
Inilah rantai terakhir yang masih akan Tuhan kerjakan bagi kita = GLORIFIED.

Betapa besar karya keselamatan yang sudah dilaksanakan oleh Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus buat kita ini.

Bagaimana respons kita? Bukankah Dia layak menerima segala sembah, hormat, syukur, segala-galanya dalam hidup kita? Segala aspek hidup, baik itu di bisnis, di rumah tangga, di sekolah, di pelayanan, di jalanan, di facebook atau blog, bukankah Tuhan layak Anda layani dalam setiap tarikan napas?

Respon kita seharusnya adalah mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar (Filipi 2:12-13). Orang yang sudah selamat kelihatan dari buahnya. Orang yang selamat memiliki hati yang haus akan Firman Tuhan karena ia rindu makin mengenal Yesus.

Sikap apa saja yang masih perlu Anda ubah dalam hidup sehari-hari, supaya sisa hidup ini boleh Anda jalani dengan perspektif bahwa Tuhan sudah memilih Anda sebelum dunia dijadikan untuk kemuliaan?

Thursday, January 8, 2009

KJV, NIV, atau ESV?

Alkitab Ibrani dari abad ke-11 dalam bahasa Aram Targum

KJV = King James Version; NIV = New International Version; ESV = English Standard Version
Umat kristen dunia abad ke-20 terberkati dengan banyaknya versi terjemahan Alkitab. Sayangnya ada orang-orang yang ngotot dengan satu terjemahan saja, dan mengecam terjemahan lain, sehingga terjadi perpecahan di antara umat Tuhan. Padahal perbedaan antara terjemahan telah disepakati para scholars Alkitab sebagai tidak prinsipil, sehingga tidak perlu dijadikan ajang perkelahian (lihat blog entry In essentials unity, in non-essentials liberty, in all things charity di bawah topik Augustine).

Pertama-tama kita harus sadari bahwa Alkitab yang bisa kita baca saat ini semuanya hanyalah terjemahan. Bahasa asli yang digunakan untuk Perjanjian Lama adalah Aramaic dan Ibrani kuno yang sekarang tidak lagi dipakai. Dalam kitab-kitab Perjanjian Baru para penulisnya menggunakan bahasa Yunani, karena pada abad pertama para penulis dan pembacanya akrab dengan bahasa tersebut. Bahasa Yunani Perjanjian Baru adalah bahasa Yunani kuno, bukan bahasa Yunani yang digunakan di Yunani sekarang.
King James Version (KJV) adalah Alkitab yang pertama-tama diterjemahkan ke dalam bahasa inggris (1611), sehingga bahasanya masih bahasa inggris kuno. Keindahan bahasa ini membuat terjemahan itu elegan. Selain itu terjemahan ini dikenal akurat sesuai dengan kata-kata aslinya.
New International Version (1978) atau NIV diterbitkan untuk membantu pembaca modern lebih mengerti maksud dari ayat tersebut sesuai latar belakang penulisannya, sehingga kadang ada detail-detail minor yang tidak dimasukkan setelah melalui proses penyelidikan mendalam.
Banyak orang percaya yang sudah dari awal menggunakan KJV, sudah biasa menghafal dengan KJV, sehingga merasa terjemahan ini paling cocok untuk dirinya. Namun hal yang sama juga menimpa orang yang menggunakan terjemahan lain. Yang sudah biasa menggunakan dan menghafal NIV, tentu pun tidak biasa dengan terjemahan lain.
Apapun terjemahannya, bahkan bila kita mendengar orang membaca dalam versi yang tidak akrab sekalipun, Firman TUHAN tetap adalah Firman. Roh Kuduslah yang memberi pengertian.
Kita tidak bisa mengerti apapun tentang dosa dan keselamatan dalam Yesus Kristus, tanpa Roh Kudus yang terlebih dahulu mengubah hati kita. Sesudah pertobatan, Roh Kudus senantiasa bekerja dalam hati kita sementara mempelajari Alkitab, untuk makin menyucikan kita dalam perbuatan dan percakapan sehari-hari.
Jadi pengertian kita tentang doktrin-doktrin (pengajaran) Alkitab bukanlah karena kepintaran otak sendiri, tetapi karena pengertian yang diberikan oleh Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dalam Allah TriTunggal. Setiap orang yang bertobat dan percaya pada Kristus sudah dimeteraikan dengan Roh Kudus saat itu juga, bahkan sebelum ia dibaptis. Sebab tidak seorangpun bisa menyebut Yesus itu Tuhan tanpa dimampukan oleh Roh Kudus di dalam dirinya (Roma 10:9; 1 Korintus 12:3).

Alkitab adalah dokumen paling bisa dipercaya yang telah bertahan sejak awal. Ada puluhan ribu dokumen kitab-kitab dalam Alkitab sejak abad pertama yang bisa kita bandingkan akurasinya dengan edisi Yunani yang ada saat ini. Berbagai penemuan arkeologis mengkonfirm hal ini. Penemuan the Dead Sea Scrolls pertengahan abad lalu juga mendukung akurasi Alkitab kita.

Alkitab adalah 66 kitab yang ditulis dalam jenjang waktu kira-kira 1500 BC (sebelum Masehi) hingga 100 AD (Masehi) oleh lebih dari 40 orang dengan berbagai latar belakang. Namun sepanjang waktu itu, di mana berbagai superpower dunia sudah berganti-ganti (Mesir, Babel, Asyur, Media/Persia, Yunani dan akhirnya Romawi), isi Alkitab tidak saling bertentangan satu sama lain.
Alkitab adalah satu-satunya buku di mana Tuhan sendiri menyatakan DIRINYA kepada manusia. Setiap kata di dalam Alkitab (bahasa aslinya) diinspirasikan oleh Tuhan sendiri (2 Timotius 3:16-17).
Alkitab adalah inerrant = free from error. Alkitab bisa kita percaya secara total sebab Alkitab adalah Firman Allah yang tidak memiliki error/kesalahan sama sekali. Hal ini bukan percaya buta, silakan membuktikannya sendiri seperti yang telah dilakukan oleh banyak scholars, arkeologis dan profesor berbagai bidang yang tadinya apatis terhadap kebenaran Alkitab, kemudian justru menemukan kebenarannya yang mengagumkan. Hanya TUHAN Allah yang mampu menjaga akurasi FirmanNya. Hanya Firman Allah Yang Hidup yang sanggup mengubah hidup orang sedemikian rupa.

Yesus disebut oleh Alkitab sebagai Firman itu sendiri. Tuhan Yesus Kristus adalah Sang Pencipta yang melaluiNya Allah menciptakan alam semesta ini.

Yohanes
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Kolose
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Jadi terjemahan apapun yang kita gunakan, pilihlah sesuai kebutuhan Anda. Bila sanggup memiliki beberapa versi, lebih baik lagi. Kita bisa menggunakan berbagai terjemahan supaya lebih memperkaya pengertian kita terhadap doktrin dalam perikop-perikop yang sedang kita pelajari. Yang paling penting bukan terjemahan mana, yang paling penting Anda mempelajarinya.
Di bawah ini beberapa versi yang saya rekomendasikan Anda miliki:
NIV, NLT (New Living Translation) dan NASB (New American Standard Bible= terjemahan yang lebih kata per kata sesuai tradisi KJV). Serta satu terjemahan yang khusus hanya Perjanjian Baru saja: J.B. Phillips New Testament in Modern English (bisa memberi pengertian yang lebih ke arah hidup modern sekarang).
Terjemahan bahasa Indonesia juga bisa Anda andalkan, walaupun untuk homiletiks dan studi mendalam, saya sarankan Anda menyelidiki dengan berbagai versi bahasa inggris serta commentaries/tafsiran yang bisa terpercaya.
Tuhan Yesus berkata, "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Matius 24:35; Markus 13:31; Lukas 21:33)

Selamat mempelajari Alkitab.

Tuesday, January 6, 2009

Apakah Doa Kita Bisa Mengubah Kehendak Allah?

Sama sekali tidak.
Sebab bila doa kita bisa mengubah kehendak Allah, maka bukan Allah lagi yang maha kuasa (sovereign) melainkan kita.
Kita berdoa bukan untuk mengubah kehendak Allah. Sekali lagi saya tekankan, doa kita tidak mengubah kehendak Allah. Allah adalah maha tahu, maha kuasa, maha kudus dan maha adil dari kekal sampai kekal. Allah berkuasa atas segala-galanya: atas waktu dan tempat dan setiap atom terkecil di alam semesta ini. Segala sesuatu ada di dalam tangan kuasaNya. Ini adalah atribut Allah yang kita sebut God’s sovereignty. God is sovereign. Allah berdaulat atas segala sesuatu dari kekal sampai kekal.

Bila Tuhan Allah maha kuasa sedemikian (sovereign over all things) bagaimana mungkin kita yang berdosa dan hidup dalam dosa ini bisa mempengaruhi Allah untuk mengubah kehendakNya?
Kalau doa kita bisa mengubah kehendak Allah, chaos akan terjadi. Bukan lagi Allah yang sovereign, melainkan kitalah yang berdaulat atas alam semesta ini. Sekali lagi, bila doa kita bisa sedikit sajapun mengubah kehendak Allah, maka kitalah yang berdaulat, bukan lagi Allah.
Jadi, untuk apa dong kita berdoa?
Kita berdoa karena Tuhan Yesus sajapun senantiasa berdoa. Doa adalah sarana yang dipakai Allah untuk menggenapi kehendakNya dalam dunia ini. Doa juga adalah untuk kepentingan kita, supaya kita dikuatkan dalam hidup bagi Dia di tengah dunia yang berdosa ini. Tuhan Yesus pagi-pagi benar sudah bercakap dengan BapaNya untuk menghadapi harinya yang sibuk. Tuhan Yesus juga bergumul dalam doa di taman Getsemani sebelum menjalani misinya yang finale ke kayu salib. Doa adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Musa turun dari gunung dengan wajah yang berkilau terang karena ia baru turun dari hadirat Allah. Masih banyak lagi alasan kenapa kita harus berdoa.
Jadi marilah kita senantiasa hidup dalam doa karena inilah perintah Allah bagi kita.

Filipi 4:6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

1 Tesalonika 5:17
Tetaplah berdoa.