Saturday, May 16, 2009

Hidup Sesudah Mati 2

*Apakah anak Tuhan, yaitu pengikut Tuhan Yesus, yang sudah ditebusNya dengan kematianNya di kayu salib, masih harus membayar beberapa dosa tersisa sebelum boleh masuk surga?

Setiap orang percaya sudah dibayar dosanya oleh Tuhan Yesus sendiri. Mengapa harus Tuhan Yesus yang membayarnya? Karena tidak seorangpun bisa membayar dosanya sendiri dan selamat. Setiap orang sudah divonis mati selama-lamanya karena dosanya masing-masing. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Roma 6:23.

Itulah sebabnya setiap orang pasti akan mati, tidak ada orang yang tidak mati. Setiap ada orang mati, kita diingatkan lagi pada nasib yang sama yang menanti setiap orang di ujung hidup ini. Entah besok atau masih puluhan tahun lagi. Tapi yang jelas setiap orang pasti mati.

“Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,” Ibrani 9:27.

Tanpa Tuhan Yesus kita harus bayar dosa kita sendiri. Dan itu tidak mampu kita lakukan. Kita sudah mati dalam dosa-dosa kita.

Tuhan Yesus saja yang bisa membayarnya, karena ketika Ia lahir ke dunia ini, Ia tidak berdosa. Sampai matiNya di kayu salib Ia hidup sempurna, tidak pernah berdosa. Domba yang dipersembahkan untuk korban penghapus dosa itu haruslah tidak bercela (Keluaran 12:5). Tuhan Yesus tidak pernah berdosa dalam hidupNya sebagai manusia di dunia ini (baca Yohanes 8:46; 18:38b; 19:4). Itulah sebabnya Ia layak menjadi korban penghapus dosa kita.

Ibrani
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Jadi, orang percaya disembunyikan di belakang salib Kristus, karena sudah ditebusNya. Kita boleh memanggil Allah, Bapa, karena kita ini ada “di dalam Kristus”. Tuhan telah mengangkat kita masing-masing menjadi anak-anakNya, menjadi saudara-saudara di dalam Tuhan Yesus.
Bila kita mati, tidak lagi kita harus dihakimi karena dosa-dosa kita. Karena semua sudah dibayar oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Tetapi yang harus kita hadapi adalah penghakiman di mana kita akan menerima upah sesuai apa yang telah kita perbuat di dunia ini bagi kemuliaan nama Tuhan. Apakah kita akan mendengar, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia,” (Matius 25:21)?

Perhatikan ayat-ayat di bawah ini:
1 Korintus
3:11 Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
3:13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
3:14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Sekali lagi, kita masuk surga bukan secuilpun karena perbuatan kita sendiri, karena jumlah uang persembahan yang kita beri, atau karena banyaknya tabungan perbuatan baik kita di dunia. Melainkan karena kematian Tuhan Yesus di kayu salib.

Ada upah yang menanti setiap orang yang membangun emas permata di atas keselamatannya. Tetapi kita membangun itu bukan demi keselamatan itu sendiri. “Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” (1 Korintus 3:11).

Jadi orang percaya yang mati tidak harus melalui api penyucian lagi melainkan langsung berpulang kepada Tuhan Yesus. Demikian pula sebaliknya, orang yang tidak percaya di dunia ini tidak lagi punya kesempatan untuk diselamatkan sesudah mati dengan melewati api penyucian. This life is all you get.

Hidup ini hanya satu kali. Keputusan-keputusan kita di dalam dunia ini, terutama yang berkenaan dengan pernyataan Allah tentang Tuhan Yesus, AnakNya yang tunggal itu, memiliki efek kekal. Mari berhati-hati mempertimbangkannya.

2 Korintus
5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

No comments: