Thursday, July 24, 2008

Matius 6:33

Abraham dalam mengambil keputusan selalu memilih apa yang benar, yaitu apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Bagaimana Abraham bisa tahu apa yang benar? Karena TUHAN sudah berfirman kepada Abraham.

Bagaimana kita bisa tahu bagaimana hidup benar? Karena kita punya Firman Tuhan, yaitu Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru).

Matius 6:33"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Perkataan Tuhan Yesus di atas tentu sudah kita kenal. Tetapi sungguhkah kita mengertinya?

Kata yang diterjemahkan menjadi 'dahulu' dalam ayat di atas berasal dari kata Yunani protos (pro'-tos) yang berarti first, beginning, best, chief.

Ini berarti bukan hanya sekedar mendahulukan sebagai urutan yang pertama, lalu urusan lain urutan kedua dan seterusnya. Melainkan memprioritaskan, mengutamakan, menjadikannya pusat dari segala yang kita lakukan.

"Carilah dahulu Kerajaan Allah dan KEBENARANNYA..."

Kebenaran kita berasal dari iman kita kepada Kristus, yaitu iman kita pada pengorbananNya di kayu salib menebus dosa kita. Tetapi kita diselamatkan dan dibenarkan, dibayar dengan darahNya yang mahal, adalah untuk menjadi BENAR.

"Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." 1 Tesalonika 4:7.

Orang yang sudah dibenarkan, hidupnya harus makin hari makin BENAR. Ini adalah prinsip dalam hidup Kristen yang diajarkan oleh Alkitab Perjanjian Baru.

Jadi, kita dibenarkan bukan karena kebenaran kita sendiri. Tetapi setelah dibenarkan, kita harus mengejar kebenaran itu.

Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua kebutuhan yang penting buat kita pasti akan ditambahkan. Urusan keluarga, masalah waktu, problem keuangan, dan sebagainya. Melalui semua kabut perkara dalam hidup ini, utamakan melakukan apa yang benar. Jangan menjawab semua permasalahan itu dengan berbohong, menyuap atau berbuat dosa lainnya. Melainkan kita harus tetap berdiri dalam kebenaran.

Bapa kita di Sorga tidak akan mengkhianati kita. Kita tahu bahwa Dia setia. Dia sampai mati membuktikan kasihNya kepada kita. Sungguh Tuhan pada hari Paskah itu mati di kayu salib. Kita telah membunuhNya. Tetapi kuasaNya nyata sebab Ia lebih berkuasa daripada kematian. Lebih berkuasa daripada segala luka dan cabikan yang kita lemparkan kepadaNya. Ia tetap mengasihi kita. Ia sudah mati bagi kita bahkan ketika kita masih berdosa.

Mari kita datang kepadaNya dengan sepenuh ucapan syukur. Mari kita selalu melakukan apa yang benar dengan sungguh-sungguh. Karena Tuhan, Allahnya Abraham, sudah berjanji. Ia selalu menepatinya. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita.

No comments: